Rekayasa hayati

Program studi Rekayasa Hayati merupakan interdisiplin ilmu sains dan rekayasa yang dapat diaplikasikan dalam prekayasaan sistem produksi menggunakan agen hayati seperti tumbuhan, mikroba dan hewan untuk mengahasilkan biorpdouk bernilai tinggi dengan menggunakan konsep biorefinery.   Konsep biorefinery mencakup sistem produksi, teknologi dan proses yang dapat mengoptimalkan bahan baku, meminimalisir limbah dan memaksimalkan keuntungan untuk pengembangan biodinustri yang berkelanjutan.

Perlunya Bio-engineers

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang pesat selama beberapa dekade terakhir untuk mengoptimalkan sumberdaya alam tropika berbasis kearifan lokal dalam rangka memenuhi kebutuhan bioindustri di Indonesia menuntut pengembangan kerekayasaan hayati untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas agen hayati pada skala industri. Sebagai upaya untuk mendukung hal tersebut, dibutuhkan penguasaan ilmu teknik terutama yang terkait dalam perancangan sistem produksi hayati dengan menerapkan konsep biorefinery.

Oleh karena itu, diperlukan sarjana Rekaasa Hayati (Bioengineers) dengan kompetensi khusus dalam perekayasaan sistem produksi hayati untuk menghasilkan berbagai bioproduk seperti bioenergi, biomaterial, senyawa bioaktif dan berbagai produk lain bernilai tinggi.

Body of Knowledge

Bio-engineering merupakan interdisiplin:

  1. Pengetahuan dasar Teknik
  2. Pengetahuan dasar Ilmu Kehayatan
  3. Aplikasi prinsip-prinsip Teknik dalam perekayasaan sistem produksi berbasis produk nabati

    sumber : https://rh.sith.itb.ac.id/profil/